Harga Tanah di Berbagai Lokasi Indonesia dan Faktor Pemengaruhnya

Rata-Rata Harga Tanah di Berbagai Provinsi Di Indonesia
Nilai tanah memang sangat beragam dan tidak dapat disamaratakan karena berbagai faktor pemengaruhnya. Meskipun nantinya nilai tanah yang kamu beli lebih besar ataupun lebih kecil dibandingkan harga rata-rata, namun kita dapat menggunakan rata-rata harga tanah ini sebagai acuan. Berikut ini median nilai tanah di Indonesia per tahun 2023 kemarin:
- DKI Jakarta: Rp 24 jutaan per m2
- Banten: Rp 16 jutaan per m2
- Jawa Barat: Rp 10 jutaan per m2
- Jawa Tengah: Rp 7,5 jutaan per m2
- Jawa Timur: Rp 13 jutaan per m2
- DI Yogyakarta: Rp 7 jutaan per m2
- Bali: Rp 17 jutaan per m2
- Bengkulu: Rp 6 jutaan per m2
- Gorontalo: Rp 4 jutaan per m2
- Jambi: Rp 2,5 jutaan per m2
- Sumatera Barat: Rp 5 jutaan per m2
- Sumatera Selatan: Rp 6 jutaan per m2
- Sumatera Utara: Rp 5 jutaan per m2
- Nanggroe Aceh Darussalam: Rp 4 jutaan per m2
- Kalimantan Barat: Rp 6 jutaan per m2
- Kalimantan Selatan: Rp 8 jutaan per m2
- Kalimantan Tengah: Rp 6 jutaan per m2
- Kalimantan Timur: Rp 8 jutaan per m2
- Kep. Bangka Belitung: Rp 4 jutaan per m2
- Kep. Riau: Rp 8 jutaan per m2
- Lampung: Rp 4 jutaan per m2
- Maluku: Rp 8 jutaan per m2
- Maluku Utara: Rp 8 jutaan per m2
- Nusa Tenggara Barat: Rp 8 jutaan per m2
- Nusa Tenggara Timur: Rp 8 jutaan per m2
- Riau: Rp 4 jutaan per m2
- Sulawesi Barat: Rp 6 jutaan per m2
- Sulawesi Selatan: Rp 8 jutaan per m2
- Sulawesi Tengah: Rp 6 jutaan per m2
- Sulawesi Tenggara: Rp 7 jutaan per m2
- Sulawesi Utara: Rp 5 jutaan per m2
- Papua: Rp 10 jutaan per m2
- Papua Barat: Rp 12 jutaan per m2
Kisaran Harga Tanah di Beberapa Kota Besar di Indonesia
Jika median di atas merupakan nilai tanah per provinsi, rata-rata harga tanah per kota dapat lebih bervariasi. Berikut ini daftarnya:
- Jakarta Pusat: memiliki nilai tanah yang lebih tinggi dibandingkan kawasan kota besar lainnya mengingat daerah ini merupakan kota metropolitan yang jadi pusat bisnis, pusat perekonomian, sekaligus pusat pemerintahan di Indonesia. Nilai tanah di kawasan ini bahkan bisa mencapai >60 juta per m2, jadi jangan heran kalau harga rumah siap huni disini rata-rata diatas angka 1 milyar semua.
- Jakarta Selatan: tak kalah mahal dari Jakarta Pusat, kawasan Jakarta selatan yang dikenal sebagai salah satu wilayah elit nan bergengsi di Jakarta punya rata-rata nilai tanah >20 juta per m2.
- Jakarta Timur: memiliki kisaran harga tanah cukup bervariasi tergantung kecamatan dan kelurahannya, mulai dari Rp 3 s.d Rp 15 juta per m2.
- Jakarta Utara: nilai tanah disini relatif lebih terjangkau karena ada di kawasan pesisir, rata-rata harganya adalah Rp 1 s.d Rp 15 juta per m2. Di kawasan Jalan Hamjuni, Kamal Muara kamu masih bisa menemukan tanah dengan harga Rp 1 jutaan per m2.
- Jakarta Barat: kisaran nilai tanah disini mulai dari Rp 3 juta per m2, tanah dengan kisaran harga ini bisa kamu temukan di wilayah Kampung Baru dan Jalan Pahlawan.
- Bekasi: lokasinya yang dekat dengan Kota Jakarta dan harga tanahnya yang relatif lebih terjangkau membuat banyak orang memilih tanah di Bekasi sebagai alternatif. Berdasarkan NJOP-nya, harga tanah disini bisa sampai Rp 12,6 juta per m2.
- Tangerang: merupakan kawasan industri pesat di Indonesia, rata-rata harga tanahnya cukup mahal mencapai angka 15 jutaan rupiah per m2.
- Depok: harga tanahnya cukup tinggi, namun masih dibawah Tangerang dengan rata-rata nilai 14 jutaan per m2.
- Bandung: untuk kawasan pedesaan yang masih asri dan jauh dari perkotaan, nilai tanahnya mulai dari ratusan ribu rupiah saja. Namun untuk kawasan perkotaan yang ramai atau dekat dengan sentra pariwisata, harga tanahnya bisa mencapai Rp 25 jutaan per m2.
- Anyer: memiliki kisaran harga tanah antara Rp 1,5 sampai 4 jutaan per m2.
- Bogor: kota yang dijuluki sebagai kota hujan ini memiliki rata-rata nilai tanah antara Rp 5 sampai dengan Rp 11 juta per m2.
Ingat! Harga tanah diatas hanyalah kisarannya saja ya! Aslinya, harga tanah sangat bervariasi. Tergantung berbagai faktor pemengaruh dan juga kesepakatan antara penjual dan pembeli.
Hal-Hal yang Dapat Menaikkan Harga Tanah
1. Adanya Penambahan Bangunan di Atas Tanah
Nilai tanah secara otomatis akan meningkat saat sang pemilik mulai mendirikan bangunan diatasnya atau memberdayakannya. Bangunan ini bisa berupa rumah, apartemen, perkantoran, atau bahkan pusat perbelanjaan. Kehadiran struktur bangunan tersebut tidak hanya menambah nilai guna tanah, tapi juga meningkatkan daya tarik dan nilai jualnya secara keseluruhan.
2. Pembangunan Fasilitas Publik, Komersial, Bisnis, dan Industri di Sekitar
Pembangunan fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, pusat perbelanjaan, dan pusat hiburan juga merupakan hal yang meningkatkan harga tanah lho. Begitu halnya dengan pembangunan fasilitas komersial, bisnis, atau industri. Pembangunan-pembangunan di kawasan sekitar ini mampu menarik lebih banyak orang yang pada akhirnya meningkatkan aktivitas di daerah tersebut, makin ramai wilayahnya maka makin mahal pula harga tanahnya.
3. Pembangunan Jalan Tol dan Jalan Raya
Sudah ada banyak sekali kasus dimana terjadi lonjakan harga tanah setelah adanya pembangunan jalan tol atau jalan raya di sekitarnya. Pembangunan jalan memang memberikan kontribusi yang besar dalam peningkatan nilai tanah mengingat aksesibilitasnya yang makin mudah.
4. Tengah Dikembangkan
Tanah yang berada di daerah yang akan dikembangkan atau direvitalisasi memiliki potensi kenaikan harga yang tinggi, apalagi setelah proyeknya selesai. Proyek pembangunan infrastruktur perkotaan yang sedang berlangsung di sekitar tanah akan memberikan dorongan besar terhadap kenaikan harga tanah, apalagi dengan semakin banyaknya investor yang tertarik untuk membeli tanah di kawasan yang sedang berkembang.
5. Peminat yang Semakin Tinggi
Permintaan yang tinggi terhadap tanah di suatu wilayah juga dapat meningkatkan harga tanah secara signifikan. Faktor-faktor seperti pertumbuhan penduduk, urbanisasi, perkembangan ekonomi, atau image positif suatu daerah akan menarik minat investor/calon pembeli.
Hal-Hal yang Dapat Menurunkan Harga Tanah
1. Terjadinya Bencana Alam (Utamanya Banjir dan Tanah Longsor)
Salah satu faktor terbesar yang dapat mengurangi nilai tanah adalah terjadinya bencana alam, terutama banjir dan tanah longsor. Tanah yang rentan terhadap bencana tersebut akan memiliki harga lebih rendah karena memiliki risiko tinggi. Banjir dan tanah longsor tidak hanya merusak tanah secara fisik, tetapi juga mengurangi daya tariknya.
2. Ada di Kawasan yang Ditinggalkan (Penduduk Berangsur-Angsur Pergi)
Tanah yang terletak di kawasan yang ditinggalkan oleh penduduknya akan mengalami penurunan harga. Penurunan jumlah penduduk dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan pola pemukiman, kondisi ekonomi yang buruk, kurangnya fasilitas. Tanah di kawasan semacam ini mungkin sulit untuk dijual atau disewakan karena kurangnya minat dari pembeli atau penyewa potensial.
3. Berada di Dekat Kuburan, Pusat Pembuangan Sampah, Pinggir Sungai
Tanah dengan ciri di atas merupakan tanah yang kurang disukai oleh bank, harga tanahnya pun cenderung rendah dan susah laku. Kondisi lingkungan yang tidak nyaman membuat tanah kurang diminati oleh calon pembeli. Selain itu, tanah yang terletak di pinggir sungai juga rentan terhadap banjir, yang dapat meningkatkan risiko keamanan dan menurunkan harga jual.