Sewa Apartemen Bulanan vs Tahunan, Mana Lebih Untung?
Membandingkan sewa apartemen bulanan dan tahunan tidak bisa dilakukan secara mutlak karena hasilnya bergantung pada sudut pandang. Bagi penyewa, sistem bulanan cenderung lebih fleksibel, sementara bagi pemilik apartemen, sewa tahunan seringkali memberikan keuntungan stabil.
Saat ini, metode sewa apartemen sangat beragam, mulai dari harian, bulanan, hingga tahunan. Beberapa jasa sewa bahkan menawarkan sistem harian layaknya hotel, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang tidak selalu membutuhkan hunian jangka panjang.
Kelebihan Sewa Apartemen Bulanan
Sewa bulanan cocok untuk penyewa yang memiliki mobilitas tinggi, sering berpindah kerja, atau hanya membutuhkan hunian sementara. Dari sisi penyewa, keuntungan utamanya adalah fleksibilitas. Jika ternyata tidak cocok, penyewa bisa segera pindah ke apartemen lain.
Baca juga: Tips & Risiko Investasi Apartemen yang Wajib Diketahui
Bagi pemilik apartemen, sewa bulanan biasanya memiliki tarif lebih tinggi per bulan dibandingkan sistem tahunan. Hal ini berpotensi memberikan keuntungan lebih besar jika unit selalu terisi penuh.
Kekurangan Sewa Apartemen Bulanan
Meski fleksibel, harga sewa bulanan relatif lebih mahal dan tidak stabil. Pemilik bisa menaikkan harga setelah kontrak habis karena tidak ada perjanjian jangka panjang. Selain itu, ketersediaan unit bulanan lebih sedikit, karena pemilik lebih memilih sistem tahunan untuk menghindari risiko unit kosong atau biaya perawatan tambahan setiap kali pergantian penyewa.
Kelebihan Sewa Apartemen Tahunan
Sewa tahunan menguntungkan bagi penyewa yang ingin biaya hunian lebih stabil, karena tarif biasanya lebih murah dibandingkan sistem bulanan. Pembayaran di awal membuat penyewa bebas dari kewajiban membayar sewa selama setahun.
Bagi pemilik apartemen, sewa tahunan memastikan pemasukan tetap selama kontrak berlangsung dan mengurangi risiko unit kosong.
Baca juga: 5 Alasan Properti di BSD City Cocok Buat Investasi
Kekurangan Sewa Apartemen Tahunan
Bagi penyewa, kekurangan utama adalah minimnya fleksibilitas. Jika salah pilih, mereka harus menunggu kontrak habis sebelum bisa pindah. Sementara bagi pemilik, tarif sewa tidak bisa dinaikkan di tengah kontrak, sehingga peluang mendapatkan keuntungan lebih besar terbatas.
